Dukung Indonesia Bebas Malaria Untuk Bangsa Yang Berprestasi

Pada tahun 2030 Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi dimana usia angkatan kerja mencapai 70 persen. Untuk mempersiapkan bonus demografi agar bisa memberikan dampak positif maka banyak hal yang perlu disiapkan. Salah satunya ialah kesehatan agar masyarakat bisa bekerja dengan sehat dan bisa produktif 


Upaya pemerintah untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat sudah banyak mengalami perkembangan. Mulai dari asuransi BPJS yang harganya terjangkau untuk seluruh masyarakat, fasilitas kesehatan yang sudah lebih baik, tenaga dokter dan medis yang menyebar hingga pelosok kecamatan dan edukasi terus menerus untuk mengajak masyarakat hidup sehat. 

Walaupun sudah ada peningkatan pelayanan di bidang kesehatan, beberapa penyakit masih menjadi tanggung jawab bersama untuk dicegah dan diatasi. Salah satunya malaria yang masih tinggi angka penyebaran dan penderitanya di beberapa daerah terutama Indonesia Timur. 

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina. Malaria dapat menyerang pada semua golongan dari anak-anak, dewasa baik laki-laki maupun perempuan.



Jenis-jenis malaria antara lain Malaria Tropika, Malaria Tertiana, Malaria Ovale, Malaria Kuartana, dan Malaria Knowlesi. Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang mengandung parasit malaria kepada orang yang sehat. Nyamuk menggigit umumnya mulai dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi. 



Gejala orang yang terkena malaria antara lain demam, menggigil berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal. Jika tidak segera diobati maka bahaya malaria busa menyebabkan anemia atau terjadinya kekurangan darah karena sel-sel darah merah banyak dihancur dirusak oleh plasmodium. Dampak lainnya ialah pendarahan spontan, koma, kegagalan multi organ bahkan kematian. 




Melihat resiko malaria di Indonesia pada tahun 2017 sebanyak 261.271 kasus dan 63 juta orang dengan resiko tinggi dan sedang. Kementrian Kesehatan mengadakan temo blogger Hari Malaria Sedunia pada tanggal 24 April 2018. Kegiatan ini diadakan untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat agar bisa mencegah dan mengatasi malaria dengan tepat. 



Menurut Dr Elizabeth Jane Soepardi sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Peyakit Tular Vector dan Zoonotic malaria masih banyak ditemui di beberapa daerah karena tempat berkembang biak atau perindukan nyamuk belum diperbaiki. Beberapa tempat antara lain rawa-rawa, saluran air pada sawah yang tidak mengalir atau bekas galian sumur dan tambak terbengkalai.




Untuk mencegah gigitan nyamuk, ibu Jane menyarankan untuk menanam tanaman pengusir nyamuk seperti sereh, lavender, kecombrang, zadia dan marigold. Selain itu juga mengembangbiakkan ikan yang memakan jentik nyamuk di rawa atau saluran air lainnya. 





Cara pencegahan lainnya yang penting dilakukan ialah memakai kelambu saat tidur, memakai lotion nyamuk, memakai baju panjang dan terang saat keluar rumah. Bagi traveller jika ingin mengunjungi daerah endemis seperti Papua atau Nusa Tenggara dianjurkan meminum obat Doksisiklin satu kapsul perhari mulai dua hari sebelum berangkat sampai empat minggu setelah keluar dari lokasi tersebut.



Beruntunglah saya tinggal di Jakarta yang sudah bebas malaria namun perlu ditangani serius karena masih 10,7 juta penduduk tinggal di endemis sedang dan tinggi. Upaya pemerintah Indonesia kini membuahkan hasil sebanyak 72 % penduduk tinggal di daerah bebas malaria. 

Upaya yang terus dilakukan untuk mendukung visi global yaitu bebas malaria pada 2030 ialah lembaga malaria center yang berada di provinsi/kabupaten/kota di Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Bangka Belitung, Sumatera Utara, Aceh, dan Kalimantan Tengah. 

Peringatan Hari Malaria Sedunia setiap tanggal 25 April dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dalam menuju eliminasi malaria serta meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat dalam penanggulangan dan pencegahan malaria. Kementrian kesehatan telah melakukan rangkaian kegiatan dalam mendukung peringatan Hari Malaria Sedunia salah satunya dengan #akhirimalaria di dunia maya yang berhasil menjadi trending topic nomer satu di twitter. 



Informasi selengkapnya mengenai malaria baik pencegahan maupun penanganan bisa membuka situs www.malaria.id dan ikuti akun twitter @bebasmalaria.




Comments

  1. Akhir-akhir ini di sekitar rumah juga banyak malaria, karena musim penghujan kali ya. Jadi harus hati-hati dan menjaga kebersihan lingkungan selalu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya pakai juga kelambu dan lotion anti nyamuk :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lima Hal Yang Harus Dimiliki Pekerja Digital Masa Kini

ulasan film sokola rimba